Soal Ujian Nasional Bocor? Mendiknas Tidak Mempercayainya

Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh tak percaya ujian nasional bisa bocor apalagi hingga mencapai 80 persen. “Kalau 80 persen itu bukan bocor, tapi ngowos alias jebol. Saya himbau masyarakat, gak usah percaya-lah, ngapain percaya gitu-gitu. Lebih bagus, sinau (belajar, red) saja,” kata dia seusai rapat Komite Pendidikan di kantor wakil presiden, Jakarta, Senin 11 April 2011.


Nuh mengaku mendengar berbagai kabar mengenai adanya kebocoran soal ujian
ini. salah satunya, berita di sebuah majalah nasional. Namun setelah soal dicocokkan dengan master yang dimiliki pihaknya, ternyata tak ada kecocokan sama sekali. “Kalau seandainya dibilang di situ ada bab persamaan kuadrat, ya musti aja. Jangankan sampai persamaan kuadrat, sampai lebih detail dari itu, wong kisi-kisi itu semuanya tahu. Tapi kan persis soalnya memang bisa beda-beda,” kata dia.

Pemerintah terus mengusahakan agar soal-soal tersebut tetap aman. Beberapa langkah telah dilakukan
seperti memperbanyak ragam soal yang dibuat menjadi lima jenis soal yang berbeda-beda. “Jadi dari satu kelas ada lima macam soal. Satu kelas isinya 20 siswa kami buat lima kolom A, B, C, D, E, semua beda-beda. Kami cari jarak terjauh dari masing-masing. Sehingga apa? itu salah satu cara untuk meminimalkan adanya kecurangan. Beda-beda soalnya dengan kualitas yang sama,” kata dia.

Selain itu, pemerintah juga bekerja sama dengan kepolisian, melakukan kontrol sejak soal berada dipercetakan. Karena kementerian mensinyalir ada tiga titik yang rawan kebocoran yaitu di percetakan, saat distribusi dari percetakan ke rayon yang ada di daerah, dan hingga ke sekolah-sekolah. “Sampai ke sekolah saat hari H-nya, itu semua Kami kawal,” kata mantan Menteri Komunikasi dan Informatika.

No Response to "Soal Ujian Nasional Bocor? Mendiknas Tidak Mempercayainya"

Posting Komentar

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes